Terobosan Official Store dan Merchandise
Manajemen Persija memiliki beberapa langkah yang cukup menarik untuk saat ini. Mereka mengatakan bahwa Persija pada akhirnya akan memiliki Toko Resmi sendiri yakni Persija Official Store. Langkah yang baik untuk memajukan aktivitas klub dapat menjadi cara untuk mendukung mereka melalui kompetisi demi kompetisi. Ini jelas berpotensi menguntungkan Persija sebagai brand, karena mereka menumbuhkan aset merek mereka, yang jelas memiliki potensi besar untuk kapitalisasi lebih lanjut.
Seperti kita ketahui bersama di negara-negara yang industri sepak bola sudah stabil, mereka sangat pandai memanfaatkan potensi bisnisnya, salah satunya melalui penjualan barang. Salah satu contohnya adalah ketika Manchester United berhasil menjual kaos Zlatan Ibrahimovic dengan keuntungan yang sama dengan harga jual Paul Pogba! Potensi bisnisnya besar, apalagi yang loyal seperti Jakmania sudah banyak.
Dilihat dari bentuk kolaborasi dengan clothing, kita bisa melihat ada perubahan yang sangat progresif dalam sistem kerjasama bisnis. Persija , di sini berhasil mengambil hak cipta penuh atas merek produk tersebut. Ini membuat perusahaan pakaian hanya dipercaya sebagai produsen, tidak lebih. Sistem ini jelas memungkinkan Persija untuk lebih mandiri dalam menentukan kebijakan terkait komoditas.
Mereka bisa memiliki kemeja, syal, dan perhiasan dengan bentuk yang lebih variatif. Hal ini berbeda dengan model kolaborasi berbeda antara Persija dengan beberapa produsen peralatan olahraga sebelumnya yang sepertinya selalu ditentukan oleh ketersediaannya. Meskipun mereka mendapatkan hak istimewa untuk memproduksi item resmi dari tim yang hebat.
Keputusannya? Semua orang tahu bahwa kostum resmi yang dijual oleh Persija hanya sebatas kostum untuk bersaing. Potensi keuntungan yang lebih besar pada akhirnya menghilang. Variasi ini adalah salah satu hadiah ulang tahun manajemen yang paling menarik untuk kebaikan klub Persija.
Hal ini disebabkan semakin berkembangnya peran konsumen dalam menikmati brand idola melalui kreasi sendiri. Fenomena ini bermula dari fanatisme konsumen yang luar biasa yang mendorong mereka untuk lebih terlibat dalam membantu perkembangannya. Kejadian ini sebenarnya dialami Persija selama bertahun-tahun.
Toko yang menjual atribut Persija dan Jakarta berkembang biak di mana-mana. Dari barang kecil seperti gelang, hingga jenis gerobak Persija yang mereka buat. Seperti yang disebutkan pada bagian di atas, siapa yang menjual barang-barang ini? Pengguna! Jakmania menikmati Persija sebagai brand dengan melakukan berbagai hal, salah satunya mengekspresikannya melalui nilai-nilai baru dalam bentuk produk yang beragam.
Kebanggaan dan kecintaan mereka pada Persija sangat luar biasa, mendorong mereka secara tidak langsung menciptakan nilai-nilai baru dari Persija secara mandiri dan sukarela melalui penciptaan produk perdagangan. Nyatanya, Persija sangat terbantu dengan gerakan yang dilakukan oleh pendukungnya sendiri. Hanya saja, sebagai brand, mereka gagal memaksimalkan potensi lini bisnis baru lewat hal tersebut. Memang, penggunaan merek secara masif harus diubah menjadi manfaat baru.
Keberhasilan Jakmania menjual produk terkait Persija ke Jakmania lain pada dasarnya didasarkan pada kesinambungan antara selera konsumen yang berkembang dan nilai yang mereka hasilkan. Sebagai produsen sekaligus konsumen, mereka dapat sepenuhnya memahami kebutuhan penggemar yang stylish dan ramah dengan membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan (konsumen) mereka.
Inilah yang membuat menciptakan nilai baru terbaik dalam suatu merek melalui konsumennya sendiri. Karena merekalah yang tahu untuk memahami secara detail dan detail makna Persija yang menjadi identitas mereka dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, jangan sampai kepemilikan toko dan barang resmi Persija benar-benar berkaitan dengan selera dan keinginan penggemarnya yang justru lebih kreatif dan berbasis inovasi untuk Persija .